Jakarta, 23 Oktober 2014

Hujan rintik di luar..

I can’t believe it’s over
I watched the whole thing fall
And I never saw the writing that was on the wall
If I’d only knew
The days were slipping past
That the good things never last
That you were crying

*beep*

Notifikasi masuk ke telepon genggamku, satu pesan masuk. Dia..

Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
And the rain turned into tears upon your face
I hardly recognized the girl you are today
And, God, I hope it’s not too late

Dia menanyakan kabarku, apa saja yg kulakukan, hal seru apa yg terjadi dalam hidupku. Percakapan bergulir, menertawakan kebodohan masing-masing. Masih sama seperti dia yang dulu, gemar mengusiliku berkali-kali. Ya.. Walaupun melalui teks.

Entah apa yang membuat kami dulu menjauh. Dari sepasang manusia yang awalnya saling menggenggam tangan akhirnya menjadi dua orang asing. Oke.. Oke.. Berlebihan rasanya kalau aku menyebut dia asing. Dia masih orang yang sama, dengan sifat-sifat yang kurang lebih sama, hanya saja we took the different paths. Ya.. Dia memiliki tujuan hidupnya yang baru, dan itu tidak bersamaku.

‘Cause you are not alone
I’m always there with you
And we’ll get lost together
‘Til the light comes pouring through
‘Cause when you feel like you’re done
And the darkness has won
Babe, you’re not lost
When your world’s crashing down
And you can’t bear the thought
I said, babe, you’re not lost

A blast from the past. Percakapan singkat dan konyol menemani kesibukanku di kantor, persis saat hujan di luar dan lagu ini berputar. Aku tak bisa menyembunyikan senyum, entah apa arti senyum ini, yang jelas hangat dan nyaman.

Belum move on? No, aku sudah move on sedari dulu dan aku bahagia menjalani hidupku dengan pasangan baruku dua tahun ini. Jatuh cinta lagi ke mantan? Well, I guess not. Kami berawal dari sahabat, yang kemudian punya komitmen bersama, lalu putus dan berteman baik. Aku masih bebas cerita apa pun, dan dia dengan senang hati mendengarkan. Aku bahagia melihat dia yang sekarang, entah dia sudah punya pasangan atau belum, but I really do, I’m happy for him.

Life can show no mercy
It can tear your soul apart
It can make you feel like you’ve gone crazy
But you’re not
Things have seemed to change
There’s one thing that’s still the same
In my heart you have remained
And we can fly fly fly away

It’s funny how life works. Mungkin itu yang membuatku tersenyum terus sepanjang percakapanku dengannya. Tidak ada yang menyangka apa saja yang akan kita hadapi, keputusan apa yang kita ambil, lari atau tinggal, bertahan atau mendobrak, untuk tinggal atau melangkah.

‘Cause you are not alone
And I am there with you
And we’ll get lost together
‘Til the light comes pouring through
‘Cause when you feel like you’re done
And the darkness has won
Babe, you’re not lost
When the world’s crashing down
And you can not bear the cross
I said, baby, you’re not lost

Baby, we’re not lost. We just took the different paths.

Dear You

20140216_093327_1

Jakarta, 17 Februari 2014

Dear You,

For the first time in my life mau nerima bunga dari laki-laki. Bukan karena dulu-dulu ga suka bunga, suka koq, suka banget malah. Mungkin diliat dari siapa yang ngasih 🙂

Kemarin adalah hari yang luar biasa buat aku. Selain karena bunga dan kartu yang isinya super manis, dan selain karena sweet escape singkat kita ke luar Jakarta, terutama karena ada KAMU.

Aku tau kita ga mungkin selamanya bisa bareng. Akan ada momen dimana aku melepas kamu, atau kamu melepas aku, atau salah satu dari kita diculik alien, atau mungkin salah satu dari kita meninggal duluan. Kita ga akan pernah tau. Tapi yang jelas selama aku masih diberi waktu untuk ada dan bertumbuh bersama kamu, aku akan berusaha untuk jadi wanita terbaikmu.

Akan ada banyak hal yang bakal kita hadapi. Aku harap kita bisa saling menguatkan. You and me versus the world! 🙂

Your Lady,
Dewi

Monday Morning

Lebih dari enam miliar manusia di bumi. Meskipun tidak bersamaan, tapi setiap orang punya cerita dalam mengawali senin paginya.

Saya misalnya. Mengawali hari dengan bangun sebelum adzan subuh berkumandang di rumah ibu saya di Cibubur, siap-siap mengejar shuttle bus paling pagi ke Gajah Mada, dekat kost saya di Biak. Kurang tidur? Jelas! Saya hanya tidak mau terlambat sampai kantor. Itu saja.

Turun dari shuttle bus di Gajah Mada Plaza, hujan turun deras, angin bertiup kencang. Masih 06.30. Saya mampir sebentar ke J.Co untuk menghangatkan badan. Segelas latte panas dan dua buah donat seharusnya cukup. Cukup sih, hanya saja perut pagi saya yang tidak terbiasa terkena kopi mulai berontak. Sial! Malas juga keliling mall sepagi itu untuk cari toilet yang sudah dibuka dan belum tentu bersih. Segera stop taksi, meluncur pulang ke kost.

20140224_071947

Di tengah hujan yang meledek (sebentar-sebentar berhenti, lalu turun deras, lalu mereda, lalu deras lagi) dan macet cukup parah (dan tentu saja di tengah perut yang meronta-ronta), di dalam taksi saya teringat pacar yang katanya mau berangkat ke kampus pagi-pagi. Saya coba telepon. Lama menunggu dan tidak diangkat. Sepertinya masih tidur. Huuufftt!

Latte saya yang sedari tadi belum habis sudah dingin. Apalah! Nanti saja setelah sampai kost, menyelesaikan hajat saya di kamar mandi, dan menyelesaikan segala urusan saya.

Singkat cerita saya sampai di kantor tepat waktu. Iya.. Tepat waktu. Mepet sih sebenarnya 😦 Tapi ya sudahlah. Belum sempat istirahat lagi, masih sangat mengantuk, perut rasanya berantakan, mood yang buruk, dan latte saya belum habis.

Ini cerita senin pagi saya, bagaimana denganmu?

Mulai!

Entah kenapa memulai sesuatu itu tidak pernah mudah. Sudah sejak lama saya ingin punya blog, dari usia SMA (which is 12 tahun yang lalu). Faktor penghalangnya ya apalagi kalau bukan penundaan dan kemalasan yang berkesinambungan?

Akhirnya saya memulai..

Kesulitan utama saya adalah pencarian nama untuk blog ini, saya menghindari nama saya sendiri, biarlah! Memang tidak ingin saja. Acak-acak kata sampai akhirnya terpilih “senja di dermaga”. Tadinya mau “stiletto merah” tapi nampaknya sudah ada yang pakai, kalau belum mungkin saja header-nya saya pasang foto kaki mulus saya sendiri memakai stiletto merah. Nampaknya Tuhan tidak memperbolehkan saya pamer. Hiks!!

Pertama kalinya terjun ke dunia blog, masih belum tahu harus diapakan blog ini. Saya sih membayangkan bahwa isinya kurang lebih celotehan dari yang penting sampai yang tak penting, foto-foto, link, atau apalah suka-suka saya saja. Mood berbicara.

Anyway.. I hope this could be the start of something good.

Ready.. Set.. GO!!